Tampilkan postingan dengan label tragedi mengenaskan sampit tahun 2001. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tragedi mengenaskan sampit tahun 2001. Tampilkan semua postingan
Tragedi Sampit 2001 dan Hantu Tanpa Kepala

Tragedi Sampit 2001 dan Hantu Tanpa Kepala

 Tragedi Sampit 2001 dan Hantu Tanpa Kepala

( TRAGEDI SAMPIT 2001 KALIMANTAN TENGAH) 

assalamu'alaikum wr wb 

clinicadentalmasdelrosari- Guys, saya kembali menceritakan tragedi sampit yg memakan korban lebih dari 1000 orang , jadikan tragedi ini suatu pembelajaran dimana kita berada, kita harus sopan dan santun mematuhin segala aturan didaerah yg kita pijak, apalgi bagi orang yg pendatang, disini sya tidak menyudutkan pihak manaa pun, pda dasarnya tidak ada asap,  kalau tidak ada api 

( tidak ada akan akibat jika tanpa sebab)

 bahasa istilahny gitu, 

____

Tragedi sampit sempat menghebohkan 

Khusunya tanah melayu, indonesia sampai tertulis dimajalah singapura yg dimana tragedi sadis ini tidak terbendung lagi, sehingga pemerintah pada tahun 2001 membentuk komisi penyidik  pelanggaran HAM SAMPIT ( kpp ham sampit) krna peperangan tersebut meluas sekalimantan, 

Next inti  judul cerita

____

Malam datang menyelimutin perkotaan, 

Bau amis, mayat tergeletak dimana" 

Organ tubuh manusia dijalan raya hanya diberi kardus, Serene ambulance dimana*  membuat ku semakin terpuruk ketakutan, pantas kah anak yg berusai 10 tahun mengalami tragedi ini??

Saya, kakek nenek dan paman mengungsi ditenda yg sudah disiapkan oleh pemerintah, hanya sorot terang bulan lah yg menyinari penerangan kota, karena keinginan kepala suku padamkan listrik,  sehingga tidak ada pihak suku asli kalimantan yang jadi korban,  pribumi diprioritaskan saat ini, entahlah saat itu nasib orang pendatang, yang saya tau  sudah meninggalkan kota jauh hari, 

Malam tlah larut mata tak bisa terlelap tidur, kapan tragedi ini berakhir, jawabku dalam hati, ?? 

Saat itupun paman tenangkan diriku, 

Memberikan selembar ikat kepala berwarna merah, agar terhindar dari mala petaka, dan jika mereka tahu kalau saya orang pribumi, 

Sembari paman menjaga'' tenda  seucap kata untuk aku terhibur, 

____

Paman : is ikam kada kawa guring kah, yuk temanin paman bekamih 

( is kamu tidak bisa tidur ya, yuk temanin paman buang air kecil) 

Saya : amaan aja kah kodisinya paman, ulun kada handak, ulun mau digendong haja bru umpat. 

( kodisinya sudah aman kah paman, sayaa mau ikut kalau paman gendong)

Tersenyum lebar paman melihatku 

Secaara mental berantakan, dicampur rasa cemas, sedangkan nenek kakek terlelap tidur ditenda, 

____

Dengan niat yg tidak karuanpun saya memutuskan untuk ikut sama paman, 

Walaupun dalam hati berisik, tidak ingin jadi korban, 

___

Saya pun bergegas membuka tenda, dan ikut sama paman, ketempat yg aman untuk buang air kecil, 

Sepanjang jalan mata tidak hentinya melihat, mayat yg masih segar, ditutupin oleh sarung,  darah berceceran dimana-mana.


Hal itu terjadi karena saat itu ambulance hanya berapa unit saja itupun milik pemda setempat, pemerintah tidak mau salurkan unit ambulance, karena , perintah dari kepala suku tidak membolehkan , kalau melanggar akan dibakar warganya, hanya salurkan makanan siaap saji, tenda selimut dan baju yg layak. 

Next 

____

Sesampai ditempat paman buang air, paman pun menurunkan ku dari Gendongannya, 

Paman : is ikam badiam disni lah jgn kamana-mana bahayaa kandia, tnggu pamaan

( kamu disini saja, jgn kemana" Bahaya tnggu paman ) 

 Saya : iyaa paman, haancapi ulun ketakutan 

(Iya paman, cepat saya takut) 

Mata sayapun tertuju pohon yg sangat besar, disebelah paman, 

Bulu kuduk merinding, hawa mencekam pun terjadi,  

Saya : paman lakasi pang bekemih itu lawasnya pang. 

( paman cepat dong, buang air itu lama sekali) 

Saat itupun paman bergegas menghampiri ku, 

TIB-TIBA

Dibalik pohon terdengar tangisan merintih kesakitan, entah lah korban yg masih sekarat, atau orang iseng  yang aku tau, dengar suara tapi tanpa wujudnya ,  pamanpun terdiam sembari memuluk diriku, 

Bisik ku pelan

Melihat wajah paman cemas  

Dan takut, 

Saya: paman coba pang kita hampiri, 

Siapa tau korban sekarat

(Paman coba kita kesna siapaa tau korban ) 

Paman : kada usah kita bulik haja kembali ketenda, 

( tidak kita pulang saja, kembali ketenda)  

Keinginan ku ingin membantu korban yg menurutku sekarat, telah musnah


Paman berkeinginan untuk pergi meninggalkan tempat saat dirinya buang air, dan saat paman ingin berjalan meninggalkan tempat, suara kedua kalinya menangis minta tolong

Karena paman ada rasa penasaran, 

Kami ingin Mengetahuinya siapa kah yang ada dibalik pohon tersebut, korban atau hantu, entahlan rasa sempati kami bercampur, 

___   

Paman pun kaget , ingin kabur tapi masih ada aku bersamanya,  

Saya : knpa paman? 

Paman : lain manusia ,bungul Aiiy 

Haantu tanpa kepala

__

saya pun terdiam, melihat dgn jelas saat menghampirin paman ,,melihat sesosok

Wujud seperti manusia pada umumnyaa, tapi  tanpa kepala,  

Entah hantu atau korban tragedi yg punya ilmu kebal, saya tidak tau menahu, ,  

Pagi pun tiba, kota yg tadinya rame lalu lalang kendaran, aktivitas dari masyakat, 

Tapi tidak untuk saat tragedi ini terjadi, 

__

Tiba-tiba paman menghampiriku

Kamu sudah bangun??, kamu tdi malam pingsan, paman pun terdiam melihat sosok itu, kita berdoa saja ya semoga korban  yg berjatuhan diberikan hidup yg layak , dan husnul khotimah. Amin ya rob alamin, 

Selesai